Kurang lebih 4 tahun yang lalu saya bertanya kepada guru BK (Bimbingan Konseling), tentang mimpi. Pertanyaan ini muncul karena dalam benak saya bertanya-tanya, bagaimana mimpi itu bisa muncul? Bagaimana cara kerja mimpi? Dan siapa yang membuat mimpi? Mimpi itu diatur, atau terjadi secara alamiah?
“Bu, kita kok bisa mimpi itu gimana sih bu?”
“Ehm, mimpi, mimpi itu ya mimpi, bunga tidur.. hehe.. Gini Ga, mimpi itu di dunia psikiater bisa muncul karena ada memory yang mengesankan di otak kita.”
“Trus, bagaimana cara kerjanya?”
“Di siang hari, kita beraktifitas, pada saat kita melakukan apa yang kita senangi, itu pasti akan terus terbayang dalam benak kita. Biasanya, sebelum tidur kita terus memikirkannya, sehingga alam bawah sadar kita merasa kejadian itu masih berlangsung. Ironisnya alam bawah sadar tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang hanya sebuah ilusi. Itu menyebabkan otak kita memvisualisasikan dalam bentuk mimpi.”
“Nah, terus mimpi itu yang buat siapa bu?”
“Ya kita sendiri, karena efek pemikiran yang secara kontinyu itu tadi.”
“Maksud saya, mimpi itu sudah diatur, mungkin oleh Allah atau itu ada dengan sendirinya. Gimana dengan ada orang yang mengatakan bahwa untuk mendapatkan petunjuk Allah bisa melalui mimpi? Berarti mimpi diciptakan oleh?”
“Allah Maha Besar dengan segala kuasa-Nya. Sebagai seorang muslim kita juga harus percaya akan hal itu, karena itu memang benar adanya. Ada kalanya Allah membuatkan kita sebuah skenario mimpi untuk memberikan petunjuk atau hidayah-Nya. Seperti saat Nabi Ibrahim a.s. Beliau mendapatkan wahyu untuk menyembelih anaknya, dengan cara mimpi. Huallahu alam.”
Lakukan segala hal yang baik, dan hindari segala yang buruk. Jika mimpi itu mengarah ke arah keburukan, maka anggap saja sebagai bunga tidur. Dan jika mimpi itu baik, maka lakukan dan bersyukurlah.
^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar